Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FAPA: Memperkokoh Komitmen, Memperkuat Integritas, Menuju Hasil Terbaik.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan FAPA: Memperkokoh Komitmen, Memperkuat Integritas, Menuju Hasil Terbaik.

Pada tanggal 28 Juni 2022, sebagai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, PT FAP Agri Tbk (Perusahaan) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang diikuti dengan Pemaparan Publik (Public Expose) setelahnya. Dalam RUPST tersebut Dewan Direksi dan Komisaris masing-masing menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas kinerja Perusahaan 2021 dan laporan pengawasan Perusahaan 2021 kepada para pemegang saham Perusahaan. Agenda RUPST lainnya adalah keputusan untuk tidak membagi dividen 2021, pendelegasian penunjukan kantor Akuntan Publik untuk audit 2022, penetapan remunerasi dewan direksi dan komisaris, serta persetujuan penjaminan asset perusahaan untuk perolehan tambahan pinjaman bank. Semua agenda RUPST disepakati secara bulat. Tidak terdapat perubahan dewan direksi dan komisaris dalam RUPST tahun ini.

Setelah RUPST, Dewan Direksi menyampaikan paparan public (Public Expose) terutama terkait pencampaian kinerja Perusahaan sampai dengan Maret 2022 (TW1).

Menurut laporan laporan keuangan 2021 dan laporan pertanggungjawaban Dewan Direksi saat RUPST, pada tahun 2021 Perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp407,5 miliar. Laba bersih tersebut terutama didukung oleh pencatatan pendapatan sebesar Rp3,3 triliun selama 2021, atau meningkat 29,54% disbanding tahun 2020. Pencapaian itu semua terutama sekali karena kenaikan harga minyak sawit yang signifikan di 2021.

“Salah satu faktor utama yang mendukung pencapaian kinerja perusahaan tahun 2021 adalah kenaikan harga minyak sawit”, sebut Pak Ricky Tjandra, Direktur Utama Perusahaan, selama berlangsungnya RUPST dan Public Expose.

Namun selain faktor harga, produksi minyak sawit juga meningkat. Dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar 217.961 ton, produksi minyak sawit 2022 meningkat menjadi 233.059 ton.

Dalam paparan publik, disampaikan juga bahwa kinerja perusahaan di tahun 2022, selain ditentukan faktor harga dan produksi, juga akan banyak tergantung pada beberapa langkah yang diambil Perusahaan untuk perbaikan efisiensi biaya operasional. Untuk periode yang berakhir 31 Maret 2022, perusahaan masih menunjukkan kinerja posotif dengan mencatat pendapatan bersih dan laba bersih masing-masing sebesar Rp1,1 triliun dan Rp304 miliar.

No Comments

Post A Comment